Tipe-Tipe Kelainan Tulang Belakang Dan Penyebabnya

Kemiringan di tulang belakang alias skoliosis merupakan penyakit yang tidak mematikan, namun berpotensi menjadi penyebab gangguan kesehatan yang cukup parah. Itulah sebabnya, sebisa mungkin penyakit ini harus dideteksi sejak dini untuk bisa diatasi. Namun yang masih menjadi perdebatan sekarang ini adalah, kenapa kelainan di tulang belakang ini bisa muncul di sebagian orang?

Untuk mengetahui pertanyaan ini, Anda harus tahu tipe-tipe dari penyakit tulang belakang ini, lantaran penyebabnya yang berbeda-beda. Berikut adalah detailnya :

1. Idiopatik

Sekitar 85% dari kasus kelainan tulang belakang yang diderita manusia adalah jenis ini. Masalahnya adalah, sampai sekarang penyebabnya sendiri belum diketahui, meski ada teori yang menyatakan bahwa genetik memegang peranan. Sering terjadi pada remaja.

2. Kongenital

Kelainan tulang belakang yang sudah muncul sejak lahir alias bawaan. Terjadi ketika bayi masih janin di dalam perut, karena pembentukan tulang punggung yang tak sempurna.

3. Neuromuskuler

Terjadi pada mereka yang punya penyakit cerebral palsy, spina bilfida, dan juga orang yang paralitik, lantaran otot yang melemah.

4. Degeneratif

Terjadi pada masa dewasa, dan disebabkan trauma, berat badan kurang, osteoporosis, pernah melakukan operasi di bagian tulang belakang, dan lainnya, sehingga membuat sendi di tulang belakang jadi merosot.

Untuk mengetahui apa persisnya jenis kelainan tulang belakang yang Anda alami, sebaiknya Anda pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan cara :

  • Melakukan rontgen untuk melihat kondisi tulang belakang. Cara ini paling mudah untuk mendeteksi kelainan sejak dini.
  • Mengukur kelengkungan dari tulang belakang dengan alat khusus yang disebut dengan skoliometer.
  • Melakukan scan tubuh dengan MRI untuk mengecek lebih lanjut, terutama ketika hasil rontgen menunjukkan adanya kelainan syaraf.

Begitu jenis skoliosis yang Anda derita jelas jenisnya, pengobatan bisa dilakukan. Bisa hanya dengan pengawasan, memberikan penyangga untuk punggung, atau dengan melakukan terapi yang disebut chiropractic. Terapi jenis ini bisa menjadi pelengkap ketika tulang belakang dirawat dengan braces. Beberapa klinik yang sudah berlisensi, sepeti Chiroindo di Jakarta, akan memberikan terapi langsung dari para dokter yang berpengalaman.