Liontin adalah daya tarik dari kalung baik itu terbuat dari emas, berlian, mutiara, dan lain-lain. Liontin sendiri sudah ada sejak waktu yang lama hingga menjadi liontin berlian modern seperti saat ini. Kali ini, kita akan membahas serba-serbi seputar liontin berlian. Yuk, simak pembahasannya!
Sejarah Kalung dan Liontin
Manusia jaman dahulu menggunakan bahan-bahan alami seperti kerang, gigi ataupun tulang untuk membuat kalung. Selain bahan-bahan tersebut, ada juga kalung Celtic Kuno yang terbuat dari logam dengan bentuk bengkok mirip bulan sabit yang ditemukan di Skotlandia dan Irlandia tahun 1800-1500 SM.
Manusia mulai menggunakan emas sebagai alat tukar sejak 700 SM. Pedagang Lydian saat itu membuat koin dengan kandungan emas 63% dan perak 27%. Awalnya koin ini digunakan untuk transaksi, namun karena bentuknya yang indah, emas mulai digunakan membuat perhiasan termasuk untuk kalung.
Pada abad pertengahan, perhiasan menjadi elemen yang identik dengan gaun. Satu set perhiasan kalung emas dan liontin permata menunjukkan status sosial dan kekayaan dari pemakainya. Pada abad ke-18 kalung baru disahkan menjadi perhiasan wanita bersamaan dengan anting, gelang, dan liontin. Pada abad ke-20, kalung mulai dikenakan dengan gaun untuk pesta. Materialnya juga berkembang dengan menggunakan bahan plastic dan bahan lain.
Di akhir abad 20, kalung mulai menjadi aksesoris fashion yang memenuhi kebutuhan setiap wanita. Banyak wanita yang memadukan gaun mereka dengan kalung berlian, emas, atau mutiara. Hingga akhirnya liontin berkembang menjadi liontin berlian modern seperti sekarang ini.
Kegunaan Berlian
Berlian adalah jenis mineral yang terkenal dengan kekuatannya. Mineral ini hanya dapat dihancurkan pada suhu 2000 derajat celcius. Berlian juga salah satu mineral yang memiliki nilai tinggi dan termasuk dari jenis batu mulia. Berlian banyak diperoleh dari proses penambangan terutama di daerah Afrika tengah dan selatan. Mineral satu ini memiliki warna cenderung bening tapi dapat membiaskan cahaya.
Berlian sendiri memiliki beberapa manfaat, yaitu:
- Perhiasan
Sejak jaman dulu, berlian menjadi unggulan dalam hal aksesoris dan perhiasan. Kendati memiliki harga yang mahal, banyak yang masih meminatinya. Selain tampilannya yang cantik, berlian juga bisa meningkatkan harga diri seseorang karena sebagai simbol status kemampuan finansial. Biasanya berlian dimanfaatkan sebagai mata batu cincin, liontin kalung, hiasan gelang, hiasan anting dan hiasan perhiasan lain.
- Koleksi
Selain sebagai perhiasan, biasanya berlian juga dijadikan koleksi oleh pembelinya. Biasanya, para kolektor berlian mengoleksi karena kemewahan dari berlian sendiri. Mereka tidak hanya menyimpannya dalam bentuk perhiasan, tapi juga dalam bentuk utuh.
- Investasi
Mengoleksi berlian tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit, namun hal ini sepadan dengan harga jualnya. Beberapa orang memanfaatkan berlian sebagai investasi karena berlian juga memiliki sertifikat khusus.Harga berlian juga cenderung stabil, sehingga bisa menjadi alternatif yang menjanjikan.
Cara Membedakan Berlian Asli dan Palsu
Seiring dengan mahalnya harga berlian, ada banyak sekali pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkannya dan menjual berlian palsu. Lantas bagaimana cara agar Anda bisa membedakan mana yang asli dan palsu? Berikut penjelasannya.
- Cek sertifikat berlian
Cara paling mudah untuk mengecek keaslian adalah dengan mengecek sertifikat internasional dari berlian itu. Berlian diatas 0,18 karat biasanya memiliki sertifikat dari laboratorium pihak ketiga. Sertifikat itu mencakup kualitas dan spesifikasi berlian, yang paling umum digunakan adalah sertifikat GIA. Jika ada sertifikat resmi maka sudah pasti berlian itu asli.
- Tes embun
Cara kedua adalah menghembuskan nafas ke berlian dan tunggu beberapa saat. Jika berlian berembun selama beberapa detik, maka mungkin berlian itu palsu. Karena yang asli tidak akan berembun.
- Pantulan cahaya
Berlian asli memantulkan cahaya putih atau abu-abu, dan memantulkan cahaya pelangi. Sementara, yang palsu akan memiliki warna pelangi di dalam berlian.